Sabtu, 05 Juni 2010

KRITERIA PENTING DALAM SELEKSI BEKERJA.


APA yang diutamakan perusahaan saat mencari calon karyawan?
Kira-kira kriteria apa saja yang menjadi perhatian pihak perekrut?
Pertanyaan ini sering dilontarkan orang yang akan menghadapi seleksi atau tes penerimaan calon karyawan.
Konsultan sumber daya manusia dari Logic Management Consulting Nia Juliawati menjelaskan bahwa setiap proses seleksi, perusahaan akan mencari orang terbaik di antara yang terbaik (best of the best).
"Oleh karena itu, kemampuan standar saja sering kali tidak mencukupi. Untuk dapat bersaing, setiap kandidat perlu memiliki kapabilitas plus," kata dosen pada Jurusan Bisnis program studi Administrasi Bisnis Universitas Parahyangan Bandung ini.

Selain kemampuan teknik yang menjadi syarat minimum, diperlukan pula kemampuan pendukung yang bisa saja tidak berkaitan langsung dengan tuntutan pekerjaan, tetapi sering kali menentukan keberhasilan kerja seseorang. Ini sering disebut sebagai soft skills. Kemampuan pendukung itu antara lain sifat kepemimpinan, kreativitas, serta kemampuan beradaptasi, dan bekerja sama. Selain aspek soft skills, hal lain yang penting dimiliki dan sering menjadi titik perhatian adalah kemampuan meme-cahkan masalah.
Dijelaskan Nia, selain kriteria kapabilitas, perusahaan atau pewawancara biasanya mempertimbangkan aspek integritas dan sistem nilai yang dianut kandidat, apakah cocok dengan nilai-nilai yang dikembangkan pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak.
Namun, keputusan diterima atau tidaknya seseorang biasanya bergantung pada kesesuaian antara kemampuan seseorang dengan tuntutan pekerjaan (ability-job fit), serta kesesuaian karakter atau kepribadian (personality-job fit).
Seorang narasumber mengaku, menyadari memiliki kemampuan kerja sama yang amat kurang. "Semasa kuliah saya terlalu fokus pada pekerjaan diri sendiri, kurang bisa bersosialisasi, dan tidak pernah beroganisasi. Ter-nyata, itu menjadi kartu mati saya," katanya.
Konon, dari hasil masukkan bebe-rapa hasil tes yang diikutinya ia selalu gugur, karena dinilai tidak mampu bekerja sama. "Beberapa perekrutan memberi masukan bahwa sebenarnya kemampuan saya cukup bagus," kata narasumber tadi.
Menurut Nia, seandainya seseorang memiliki kemampuan sangat bagus, tetapi memiliki kekurang-an pada kemampuan bekerja sama sebenarnya masih bisa dipertimbangkan pihak perusahaan.
"Seseorang yang memiliki kemampuan tinggi, tetapi kurang mampu bekerja sama atau memiliki kebutuhan sosialisasi, yang rendah dapat ditempatkan pada pekerjaan yang bersifat solitaire, yang tidak terlalu banyak berhubungan dengan orang atau pekerjaan lain," katanya. Sebaliknya, untuk jenis pekerjaan yang saling bergantung dengan orang atau unit kerja lain, maka kemampuan kerja sama menjadi syarat utama
Selain tuntutan kapabilitas, hal penting yang menentukan sehingga seseorang dapat lolos tes atau wawancara kerja adalah kemampuan membangun impresi atau kesan positif sepanjang proses wawancara. Kemampuan menyimak pertanyaan, memberikan jawaban yang relevan, kepercayaan diri, dan kemampuan "menjual diri" secara wajar sering menjadi faktor penentu.
"Impresi perlu diciptakan sejak awal dan dijaga sampai akhir wawancara," katanya menjelaskan.
Bagi banyak pewawancara kerja, kesan pertama yang diperlihatkan pada saat awal wawancara akan menentukan penilaian selanjutnya. "Pendek kata, untuk wawancara yang sukses, ciptakan kesan positif sejak detik pertama" kata Nia menyarankan.
INFO; www.pikiran-rakyat.com

INDONESIA, Jawa Barat, Cimahi, Rosmadi bin Achman.

                                                                                                            
                                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar