Kamis, 03 Februari 2011

IMLEK 2562


Dalam jutaan orang Tionghoa yang ada di dunia ini, ternyata yang mengetahui sejarah dan asal usul Tahun Baru Imlek memang tidak banyak. Biasanya mereka hanya merayakannya dari tahun ke tahun bila kalender penanggalan Imlek telah menunjukan tanggal satu bulan satu. Jenis dan cara merayakannya pun bisa terdapat  berbeda dengan suku yang berlainan.
Perihal tersebut dikarenakan luasnya daratan Tiongkok [tempat asalnya kepercayaan ini] dengan beraneka ragam kondisi alamnya maupun lingkungan, baik secara geografis maupun demografis, ditambah  lagi secara etnis. Ada yang memulainya dengan sembahyang kepada Thian dan para Dewa, serta leluhurnya, ada pula yang dimulai dengan makan ronde, maupun kebiasaan-kebiasaan lain sebelum saling berkunjung mengunjungi sanak saudara, juga tidak lupa membagi-bagi “Ang Pau” untuk anak-anak, yang tentu saja menerimanya dengan penuh kebahagiaan serta kegembiraan.
Sesungguhnya  penanggalan Tionghoa dipengaruhi oleh dua system kalender, yaitu system Gregorian dan system Bulan-Matahari, yang mana satu tahun terbagi rata menjadi 12 bulan, yang  tiap bulannya terdiri dari 29,5 hari. Penanggalan ini masih dilengkapi dengan pembagian 24 musim yang erat sekali hubungannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada alam semesta, sehingga pembagian musim ini terbukti banyak berguna bagi kaum petani dalam menentukan masa tanam maupun saat masa panen.
Di bawah ini adalah beberapa katagori dari pembagian 24 musim tersebut:
- Permulaan musim semi
Hari pertama pada musim ini dijadikan  hari pertama Perayaan Tahun Baru, atau saat dimulainya Perayaan Musim Semi (Chun Jie).
- Musim hujan
Di masa hujan mulai turun.
- Musim serangga
Serangga mulai tampak setelah tidur panjangnya selama musim dingin.
- dll (Masih terdapat 21 musim lain yang terlalu panjang untuk dibahas satu persatu)
Selain dari pembagian musim di atas, dalam penanggalan Tionghoa juga dikenal istilah Tian Gan dan Di Zhi yang merupakan cara yang unik dalam membagi tahun-tahun dalam hitungan perputaran [siklus] 60 tahunan. Masih ada lagi hitungan siklus 12 tahunan, yang sangat  dikenal dengan istilah “Shio”, yang diambil dari nama-nama hewan yaitu, Tikus, Sapi, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.
Dibuat kesimpulannya, penanggalan Tionghoa bukan hanya mengikuti satu system belaka, akan tetapi terdapat beragam unsur yang mempengaruhi, yaitu musim, 5 unsur, angka langit, shio, dll. Walaupun demikian, semua perhitungan hari ini dapat terangkum dengan baik menjadi satu system “Penanggalan Tionghoa” yang mempunyai ciri khas tersendiri, lengkap dan harmonis bahkan hampir bisa dikatakan sempurna karena sudah mencakup “Perbaikan”-nya pula, seperti istilah “Lun Gwe”, merupakan bulan untuk mengkoreksi setelah satu periode tertentu.
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sebuah perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa dimanapun dia berada. Menggantung Lentera Merah, membunyikan Petasan, dan menyembunyikan Penyapu merupakan salah satu kelengkapan juga keunikan dari perayaan tersebut. Berbarengan dengan itu, masyarakat Tionghoa juga mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu Dewa saat hari-hari perayaan tersebut.
Selamat Tahun Baru Imlek, untuk yang merayakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar